Alkisah
hiduplah seorang wanita muda di negeri antah-berantah. Dia dikenal sebagai
kembang kerajaan di sana. Dengan sepatu kacanya, dia menapakki sepetak demi
sepetak pemukiman warga. Tak heran, semua lelaki melongok-kagum memerhatikan
paras wajahnya. Beliau kerap disapa Princess. Princess Komariah.
Princess
Komariah ialah sesosok putri raja yang amat cantik, juga amat sederhana.
Meskipun dia putri raja, tak ada sedikit pun pengawal kerajaan yang
mendampinginya. Wanita yang memiliki hobi blusukan ini, kerap disapa penduduknya,
apabila dia sedang berjalan-jalan di pemukiman rakyatnya.
“Mbak
Perincess Komariaaah, aku mau selpi dong sama mbake,” sapa gadis desa berkemben yang bertuliskan "Punk Not Dead", seraya
mengambil kaca di dalam baskomnya. Dia meminta selfie. Pada zaman ini, selfie
merupakan kegiatan mengaca bersama.
“Boleeeeh,”
balasnya dengan senyum tipis, sambil merapihkan rambutnya untuk berkaca
bersama.
Seperti
pada umumnya, si gadis desa pun memulai selfie-nya dengan memberikan
aba-aba. “Sijiiiii… loroooo… teeeee….” mereka berpose. “Aaaaaaak! Kok aku masih
kalah canti’ sih sama mbak perinces Komariaaah?!” ucapnya dengan logat jawa kental. Si gadis desa kecewa
berat, dia memasang muka penuh dengki.
“Ah,
cantikan kamu kokkkk,” Princess Komariah tersenyum, sambil mengelus pipi
kanan si gadis desa.
“Ah!
Mbak Perincess bohong! Mbak bilang gitu biar aku seneng aja, kan?!” gadis desa
itu menghempaskan tangan Princess Komariah. “Enggak, sayang. Bener kok. Kamu
cantik. Hehe” Princess Komariah tetap membalasnya dengan senyuman.
“Halah
bohong! Ngaku aja!” si gadis desa tetap ngotot. Princess Komariah pun mulai geram dengan tingkah si gadis desa. “Beneraaan, sayaang, kamu cantik
kok,” ujar Princess Komariah, kali ini dengan senyum terpaksa.
Si
gadis desa tetap keras kepala. Dia berpikiran kalau Princess Komariah berkata
demikian hanya untuk menyenangkan hatinya. Padahal, iya. “Halah! Aku tau kok!
Jujur aja kali! Aku gak papa kok! Dalam hati mbak perinces, aku jelek, iya
kan??!!! Dasar pembual!!!!”
Mendengar
ucapan si gadis desa, princess Komariah makin geram, dia mendekatkan wajahnya
ke wajah si gadis desa, lalu menarik kerah kebayanya. Anggap saja kebaya punya kerah. “AIHSIANYIIIING!
DASAR BATU! WANIAN SIA KU AING?!!!” wajah princess Komariah memerah darah,
matanya tajam sambil memancarkan sinar laser. Belakangan diketahui, ternyata
princess Komariah titisan temannya Wolverine, Cyclops.
Melihat
kemarahan Princess Komariah, si gadis desa pun terkejut. Maag-nya kambuh. Lalu
dia pingsan, di pelukan Princess Komariah.
Warga
yang menyaksikan dari kejauhan pun langsung bergerumul, lalu bertanya-tanya.
“MBAAK PERINCES NGAPAIN DIAAAA??????????!?!” Princess Komariah kebingungan. Dia
mencoba menjelaskan, tapi warga enggan percaya. “Ya ampun! Ternyata Mbak
Perinces orangnya jahat ya! Dimintain selfie aja marah-marah! Diambil hati
banget! Kami kecewa!” ucap salah satu
warga dari kerumunan. “Tuh, Nak! Kamu udah gede jangan kayak si mbak perinces
ya! Dikit-dikit diambil hati!” ucap warga yang lainnya, kepada anaknya.
“Iya,
jangan kayak si mbak perincess!” warga lain mulai ikut nyeletuk.
“Iya!
Jangan kayak si mbak Per!”
“Iya!
Dasar mbak Per busuk! Gitu doang diambil hati!” saut warga yang lainnya.
Sejak
saat itu, sosok Princess Komariah yang kerap dikenal sebagai sosok sederhana
dan rendah hati, dikenal menjadi sosok yang dikit-dikit diambil hati.
Berhari-hari warga mengucilkan Princess Komariah, sampai-sampai semenjak
kejadian itu, warga desa pun membuat kurikulum baru yang berisi tentang
pengajaran agar anak-cucunya tidak menjadi manusia yang dikit-dikit diambil
hati. Sikap warga pun nggak sampai di situ aja, demi melahirkan generasi yang
diharapkan, semua bayi yang baru lahir, dibisiki, “Kamu kalau udah gede, jangan
kayak mbakper ya, Nak!”
Mbak
Per, Mbak Per, dan Mbak Per. Itulah kata yang selalu diingat oleh warga desa
pada abad itu. Hingga kini, istilah itu masih dikenang. Akan tetapi, seiring
berkembangnya zaman, pengucapan mbakper terasa sulit, yang kemudian diubah menjadi: “Baper”.
-TAMAT-
Ternyata itu asal usulnya :D
BalasHapusjangan-jangan ntar isi buku lu bakalan kaya begini semua ya sat ceritanya?
BalasHapusYa Allah baang ada kerjaan yg lebih penting lagi gak selain bikin cerita ini? Bikin skripsi gitu misalny...
BalasHapusoh.. jadi gini asal usul arti kata Baper :D
BalasHapus